![]() 52
dengan
makna
bahwa
MDS tidak
menyatakan
dimensi-dimensi itu secara eksplisit, tetapi
.-
melalui pertimbangan Uudgemenl.')
peneliti.
2.11.5
Isu-isu MDS
Sebelum melakukan
MDS, ada
beberapa isu
yang
perlu
diperhatikan
oleh
peneliti,
misalnya hal-hal berikut ini.
a. Identifikasi
Objek Relevan.
Peneliti perlu
memeriksa
objek-objek
yang
relevan.
Objek-objek yang
tidak
relevan akan mengganggu peta
persepsi serta mempersulit
interpretasi dimensi-dimensi perceptual diantara
objek-objek yang
diuji.
Sekiranya
ingin meneliti brand
position
Mitsubishi Kuda, tentu
kita
harus menyertakan merek-
merek
relevan, seperti Kijang, Panther, Taruna, Avanza, dan
Xenia. Batasan merek
relevan
bersifat
subjektif. Untuk
memperolehnya,
kita
dapat melakukan
riset
pendahuluan, bisa pula
berdasarkan data
sekunder berupa
data
yang
dipakai oleh
pihak lain (misalnya majalah atau tabloid) sebelumnya.
b.
Similarity Versus
Preferensi. Setelah objek ditentukan, perlu pula
ditentukan
berdasarkan
pada apa persepsi
terhadap objek-objek
tersebut
dipetakan,
pada
kesamaan
(similarity)
ataukah preferensi (preference)? Kedua jenis
input
data akan
menghasilkan
peta persepsi yang berbeda.
Dengan
similarity,
memang dimensi-
dimensi objek
dapat
digali
tetapi
determinasi pilihan
tidak
terungkap.
Artinya, kita
tidak mengetahui
kecenderungan
pilihan responden. Dengan
preferensi
memang
pilihan terefleksi, tetapi sulit membandingkan kesamaan antara satu objek dan objek
lain
sebab
dimensi
yang
dipakai
untuk membangun
preferensi
bisa
saja
berbeda
untuk objek yang berbeda.
Misalnya, Roberto
menempatkan
mobil Jazz
sebagai
pilihan pertama karena irit
bahan bakar. Pilihan
kedua adalah Terano
karena
desainnya
yang gagah. Sulit membandingkan kesamaan
kedua merek tersebut
dalam peta persepsi karena atribut dasar pembentukan preferensi berbeda.
|