![]() 15
dalam bentuk
bentuk yang mempunyai arti. Bentuk
bentuk ini
tidak hanya
ada
tetapi
mempunyai
kekuatan
jika
pengalaman
atau
penampakan untuk
mengkomunikasikan merk
tersebut
cukup
banyak.
Ketika
suatu
merk
sering
menggunakan merk yang sama misalnya merk sabun deterjen, biasanya tercipta
asosiasi
yang
kuat,
unik,
dan
positif. Asosiasi
semacam ini
dapat
dibuktikan,
ketika
responden
dapat
mengingat atribut
atribut
produk
yang
dibeli
keluarganya tapi
tidak
mampu
mengingat
nama
merknya.
Itu
berarti
brand
image tersebut telah diasosiasikan dengan kemasan, desain atau atribut lainnya.
2.
Brand value
Adalah
tindakan
konsumen dalam
memilih merk.
Seringkali
tindakan
konsumen
ini lebih karena persepsi mereka kepada karakteristik merk dikaitkan dengan nilai
yang mereka yakini.
3.
Brand positioning
Adalah
persepsi
konsumen akan
kualitas
merk
yang
nantinya
persepsi
ini
akan
digunakan oleh
konsumen dalam
evaluasi
alternatif merk
yang
akan
dipilih.
Menurut
Kotler
&
Keller (2006,
p.288)
pemosisian
(positioning)
adalah
upaya
upaya untuk menancapkan produk - merk kita dalam benak konsumen di antara
produk -
merk pesaing. Pemosisian dilakukan berdasarkan nilai, harga, kualitas,
manfaat,
dan
hal
lain
yang
berkaitan
dengan
psikologis
pelanggan. Menurut
Surachman (2008,p.15) brand positioning merupakan upaya mengkomunikasikan
realitas
merk
kepada
konsumen, namun
tidak
semua
realitas
tersebut
dapat
dikomunikasikan kepada para konsumen.
2.1.10 Membangun Citra Merk
Menurut
Maulana
(
banyak
perusahaan
yang belum menyadari bahwa membangun brand image dengan komunikasi pemasaran
tidak
sebatas
lewat
iklan
dan
promosi saja.
Ada
banyak
kegiatan lain
yang
juga
berdampak besar, contohnya adalah:
1.
Disain kemasan, termasuk isi tulisan atau pesan yang disampaikan.
|