20
Memeriksa hasil intervensi
Menyesuaikan usaha intervensi
2.7
Analisis Jalur
Analisis jalur yang
dikenal dengan path analysis
dikembangkan
pertama
pada tahun
1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright. Model path analysis digunakan untuk
menganalisis pola
hubungan
antar
variable dengan
tujuan
untuk
mengetahui
pengaruh
langsung
maupun
tidak
langsung
seperangkat
variabel
bebas (eksogen)
terhadap
variabel
terikat (endogen) (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p1).
Menurut Riduwan
dan
Kuncoro
(2008,
p115),
teknik analisis
jalur akan
digunakan
dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh
koefisien jalur pada
setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variable X1, X2 terhadap Y.
Analisis
jalur
merupakan
model
perluasan
regresi
yang
digunakan
untuk
menguji
keselarasan matriks
korelasi
dengan
dua
atau lebih
model
hubungan
sebab akibat
yang
di
bandingkan oleh
David
Garson
(2003)
dalam Sarwono
(2007,
pp1-2).
Dari
definisi-definisi
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
sebenarnya analisis
jalur
merupakan
kepanjangan
dari
analisis regresi berganda (Sarwono, 2007, pp1-2).
Berdasarkan Mueller dalam Sugiarto (2006, p93), Path
Analysis
(Analisis Jalur)
dikembangkan
sebagai
metode
untuk
mempelajari
pengaruh
(efek)
secara
langsung
dan
tidak
langsung
dari
variabel
bebas
terhadap variabel
tergantung.
Analisis
ini
merupakan
sejumlah
variabel
di
dalam
model. Analisis
ini
merupakan metode yang baik
untuk
menerangkan apabila
terdapat seperangkat
data
yang
besar
untuk
dianalisis
dan
mencari
hubungan kausal.
Menurut
Sugiarto
(2006,
p93),
Analisis
jalur
digunakan
untuk
menelaah
hubungan
antara
model kausal
yang telah dirumuskan peneliti
atas
dasar pertimbangan teoritis
dan
pengetahuan
tertentu.
Hubungan
kausal selain didasarkan pada
data, juga
didasarkan
pada
|