24
X/Rontgen),
maupun
involuntary
(seperti
klinik
diagnosis
dan
pengadilan
anak
anak nakal).
Kedua,
people
changing
meliputi
yang
bersifat
voluntary
(contohnya
perguruan
tinggi
dan
tempat
ibadah)
dan
involuntary
(seperti rumah
sakit dan
penjara).
c.
Klasifikasi Berdasarkan
Penerima Jasa dan
Sifat
Tindakan Jasa
Lovelock,
Patterson
&
Walker
(2004)
mengelompokkan proses
Jasa
berdasarkan
dua
dimensi utama: penerima jasa
dan sifat
tindakan jasa.
Gambar 2.2
menunjukkan empat tipe jasa berdasarkan kriteria tersebut:
1. People-Processing
Services
Dalam tipe ini, tangible actions ditujukan pada tubuh manusia, contohnya
jasa
transportasi,
tukang
pijat,
salon
kecantikan,
dan
operasi
bedah.
Pelanggan
harus
hadir
secara
fisik,
karena
pelanggan
menjadi
bagian
dari
proses
produksi
yang
berlangsung
secara
simultan
dengan
proses
konsumsi.
Dalam
konteks
ini,
pelanggan
harus
mendatangi
tempat
jasa
disediakan
atau sebaliknya
penyedia
jasa harus mendatangi lokasi pelanggan.
2.
Possession-Processing
Services
Tipe
ini
berkenaan
dengan
melakukan
sesuatu
atas
produk fisik
untuk
meningkatkan
nilainya
bagi
pelanggan. Contohnya,
reparasi
kendaraan
bermotor,
mengantarkan
kiriman paket,
merawat
dan
membersihkan
kantor,
dan
seterusnya.
Dalam
hal
ini,
objek
kepemilikan
yang
membutuhkan
pernrosesan
jasa harus ada, sementara pelanggan tidak harus hadir secara fisik dalam proses
penyampaian jasa.
|