14
sistemik dapat diberikan dengan cara, yaitu oral,
sublingual (obat ditempatkan
dibawah
lidah),
injeksi,
implantasi
subkutan
(memasukkan obat
ke
bawah
kulit),
dan
rektal.
Sedangkan
untuk
mendapatkan
efek
lokal
dapat
diberikan
dengan
cara,
yaitu
intrasal,
intra-okuler
dan
intra-aurikuler, inhalasi,
intravaginal, dan kulit (berupa salep, krem, atau lotion).
Resorpsi
dari
usus
ke
dalam sirkulasi berlangsung
cepat
bila
obat
diberikan dalam bentuk terlarut (obat cairan, sirop atau obat
tetes). Sedangkan
obat
padat
(tablet,
kapsul
atau
serbuk)
akan
lebih
lambat
diresorpsi,
hal
ini
dikarenakan obat padat
harus dipecah dahulu dan
zat aktifnya perlu dilarutkan
dalam
cairan
lambung-usus.
Dalam
proses
tersebut,
kecepatan
larut
partikel
obat
berperan
penting;
semakin
halus
semakin
cepat
larutnya
dan
resorpsi
obat.
Oleh karena itu, pemberian secara injeksi intravena
menghasilkan efek
yang
tercepat,
karena
obat
langsung masuk
ke
dalam sirkulasi.
Efek
lebih
lambat
lagi
diperoleh
dengan
injeksi
intramuskuler
(i.m.)
karena
obat
harus
melewati banyak membran sel sebelum tiba dalam peredaran darah besar.
Untuk
obat
yang
diberikan secara
oral
akan
diresorpsi
dari
saluran
lambung-usus.
Kebanyakan obat
bersifat
asam
atau
basa
organik
lemah
mengalami disosiasi
menjadi
ion dalam larutan. Besarnya
ionisasi
untuk setiap
zat
berbeda
dan
tergantung dari
konstanta
disosiasinya
dan
derajat
asam
lingkungan sekitarnya.
Lebih
sedikit
obat
terdisosiasi,
lebih
lancar
pula
penyerapannya.
Untuk
obat
yang
bersifat
asam
lemah,
hanya
akan
sedikit
|