15
terurai
menjadi
ion
dalam
lingkungan asam kuat di
dalam
lambung, sehingga
resorpsinya
sangat
baik
di
lambung.
Sebaliknya, basa
lemah
terionisasi
dengan
baik
pada
pH
lambung
sehingga hanya
sedikit
diresorpsi.
Sedangkan
pada usus
halus
zat
yang bersifat basa
lemah paling
mudah diserap. Pada usus
besar terkandung sangat
sedikit air
untuk
melarutkan obat
yang belum
terlarut
dalam
usus
halus.
Selain
itu
juga
tidak
terdapat
jonjot
mukosa
dan
transpor
aktif
yang
menyebabkan obat
yang
diserap
secara
aktif
sebaiknya tidak
diberikan
secara
rektal
dan
suppositoria
sebaiknya
digunakan
ketika
rektum
dalam keadaan kosong.
2.2.4 Biotransformasi
Pada dasarnya
setiap
obat
merupakan zat
asing
yang
tidak diinginkan
bagi
tubuh,
karena
obat
dapat
merusak
sel
dan
mengganggu fungsinya.
Oleh
karena
itu,
tubuh
akan
berusaha
untuk
merombak zat
asing
ini
menjadi
metabolit yang
tidak
aktif
lagi
dan
sekaligus
bersifat
lebih
hidrofil
agar
memudahkan proses
ekskresinya oleh
ginjal. Dengan demikian
reaksi -
reaksi
metabolisme dalam
hati dan beberapa organ
lain (paru
paru,
ginjal, dinding
usus
dan
juga
di
dalam
darah)
disebut
biotransformasi. Persentase obat
yang
secara
utuh
mencapai
sirkulasi
umum
untuk
melakukan kerjanya disebut bio-
availability.
Metabolisme berlangsung
melalui
kerja
yang
dilakukan katalis protein
yang disebut enzim. Metabolisme
obat seringkali
berlangsung pada liver,
|