10
Penyebab autisme
adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi
otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi
dengan dunia luar secara efektif. Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang
cenderung tidak memperdulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah
menolak
untuk
berkomunikasi
dan
berinteraksi,
serta
seakan
hidup
di
dalam
dunianya
sendiri.
Anak
autistik
juga
mengalami
kesulitan dalam memahami
bahasa
dan
berkomunikasi secara verbal. Disamping itu seringkali (perilaku stimulasi
diri)
seperti
berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain
sebagainya.
Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan
agresif
atau menyakitir
diri,
tapi
ada
pula
yang
pasif.
Mereka
cenderung
sangat
sulit
mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk).
Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas, ada
juga rasa takut yang tak wajar. Kecuali
gangguan emosi, sering pula anak-anak autistik
menunjukkan
gangguan
sensoris,
seperti adanya
kebutuhan
untuk
mencium-
cium/menggigit-gigit benda, tidak suka kalau dipeluk atau dielus.
Selain
berbeda
dalam jenis
gejalanya,
intensitas
gejala
autisme
juga
berbeda-
beda, dari sangat ringan sampai sangat berat. Oleh karena banyaknya perbedaan-
perbedaan tersebut di antara masing-masing individu, maka saat ini gangguan
perkembangan
ini
lebih
sering
dikenal
sebagai Autistic
Spectrum
Disorder
(ASD)
atau
Gangguan Spektrum Autistik (GSA).
Autisme
dapat
terjadi
pada
siapa
saja, tanpa
membedakan
warna
kulit,
status
sosial
ekonomi
maupun
pendidikan
seseorang.
Tidak
semua
individu
ASD/GSA
|