Home Start Back Next End
  
11
memiliki 
IQ 
yang 
rendah. 
Sebagian 
dari 
mereka 
dapat 
mencapai 
pendidikan 
di
perguruan tinggi. Bahkan ada pula yang memiliki kemampuan luar biasa di bidang
tertentu (musik, matematika, menggambar).
Prevalensi
autisme
meningkat
dengan sangat
mengkhawatirkan
dari
tahun
ke
tahun.
Menurut
Autism Research
Institute di
San
Diego,
jumlah
individu
autistik
pada
tahun 1987 diperkirakan 1:5000 anak. Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat dan
pada
tahun
2005
sudah
menjadi
1:160
anak.
Di
Indonesia
belum ada
data
yang
akurat
oleh karena belum ada pusat registrasi
untuk anak autisme. Namun diperkirakan di
Indonesia pun mendekati angka di atas. Autisme
lebih banyak terjadi pada pria daripada
wanita, dengan perbandingan 4:1.
Intensitas dari treatment perilaku pada anak dengan autisme merupakan hal yang
penting, namun persoalan-persoalan mendasar yang ditemui di Indonesia menjadi sangat
krusial
untuk
diatasi
lebih dahulu.
Fakta-fakta
yang
dianggap
relevan
dengan
persoalan
penanganan masalah autisme di Indonesia diantaranya :
1.   Kurangnya
tenaga
terapis
yang
terlatih
di
Indonesia.
Orang
tua
menjadi
pelopor
dalam proses
intervensi
sehingga
pada
awalnya
pusat-pusat
intervensi
bagi
anak
dengan
autisme
dibangun
berdasarkan
kepentingan keluarga untuk menjamin
kelangsungan pendidikan anak mereka sendiri.
2.   Belum ada petunjuk treatment
yang
formal di Indonesia.
Tidak cukup dengan
hanya
mengimplementasikan
petunjuk
treatment
dari luar yang penerapannya tidak selalu
sesuai dengan kultur kehidupan anak-anak Indonesia.
3.   Masih banyak kasus-kasus autisme
yang
tidak di deteksi secara dini sehingga ketika
anak menjadi semakin besar maka semakin kompleks pula persoalan intervensi yang
dihadapi orang
tua. Belum
tersebar secara
meratanya
lembaga-lembaga
formal
yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter