Home Start Back Next End
  
26
variabel yang dipertimbangkan untuk diteliti. Objek di dalam setiap
kelompok harus relatif mirip atau sama (relatively similar). Dinyatakan
dalam variabel-variabel ini, dan harus berbeda jauh dengan objek dari
kelompok lain. Kalau dipergunakan dengan cara semacam ini, analisis
klaster merupakan bagian depan (observe) dari analisis faktor, dimana
mereduksi (memperkecil) banyaknya objek (responden) bukan banyaknya
variabel atau atribut responden, yaitu dengan mengelompokkan objek-objek
tersebut menjadi klaster, yang banyaknya lebih sedikit daripada banyaknya
objek asli yang diteliti, misalnya dari 50 orang responden, dikelompokkan
hanya menjadi 5 klaster saja, dimana masing-masing klaster terdiri dari 10
orang saja.
Pada umumnya suatu objek dimasukkan ke dalam suatu klaster atau
kelompok sedemikian rupa sehingga lebih berhubungan (berkolerasi dengan
objek lainnya di dalam klasternya daripada dengan objek dari klaster lain).
Pembentukan klaster didasarkan pada kuat tidaknya hubungan antar-objek.
Cara ini disebut hierarkis, sebab pemecahan disajikan pada berbagai tingkat
(level) kuatnya korelasi atau hubungan. Misalnya objek yang berkorelasi
rendah, dengna koefisien korelasi r di bawah 0,5 menjadi klaster 1, 0,5 <
0,75 di dalam klaster 2 dan koefisien korelasi
= 0,57 di dalam klaster 3.
2.4.1
Konsep Dasar Cluster Analysis
Menurut Supranto (2004, pp142-143), analisis klaster merupakan suatu
kelas teknik, yang dipergunakan untuk mengklasifikasi objek atau kasus
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter