38
2008). Namun, fenomena perilaku impuls pembelian biasa dalam kehidupan kita
sehari-hari, dan bahkan pembelian dalam skala besar.
Beberapa contoh penelitian sebelumnya menemukan bahwa 39% dari
semua pembelian department store dan 67% dari semua pembelian toko umum
adalah adanya dampak dorongan pembelian (Mowen, 1987). Menurut perkiraan
sementara, sekitar dua-pertiga dari semua keputusan pembelian dilakukan di toko-
toko. Dalam beberapa kategori produk, harga pembelian tidak terencana tinggi
85% untuk permen dan permen karet, 75% untuk produk-produk kesehatan gigi,
dan 70% untuk kosmetika. Pembelian produk ini dianggap pembelian tidak
terencana (solomon, 2001).
Selain itu, dorongan perilaku pembelian juga dapat
diterapkan untuk
pembelian seperti TV, VCR, microwave, mebel, dan produk perjalanan liburan
bahkan bahan bangunan . Oleh karena itu, dorongan perilaku pembelian
konsumen penting untuk bisnis dan menjadikan pemasaran yang baik.
Pada penelitian sebelumnya
juga ada kecendurungan dorongan perilaku
pembelian terutama menekankan dua aspek yaitu membahas produk apa yang
akan lebih merangsang impuls pembelian berdasarkan dari sudut pandang produk,
dan mengatasi pengaruh atribut beli konsumen yang berbeda atau situasi pada
pembelian dorongan perilaku dari sudut pandang konsumen (Lin, 2002; Chang,
2002; Yang, 2002).
|