8
Palet
untuk
panji
muda.
Sering
kali
dalam wayang
gedog,
muncul
figure wayang aneh, seperti
gunungan sekaten, siter (kecapi), paying
yang terkembang, perahu, dan lain-lain.
5. Wayang Calonarang
Wayang
calonarang juga
sering
disebut
sebagai
wayang
leyak,
adalah salah satu jenis wayang kulit Bali yang dianggap angker
karena
dalam
pertunjukkannya
banyak
mengungkapkan nilai-nilai
magis dan rahasia pangiwa dan panengen. Wayang
ini pada dasarnya
adalah pertunjukan
wayang yang mengkhususkan lako-lakon
dari
cerita calonarang.
Pargelaran wayang
kulit
calonarang melibatkan sekitar
12
orang
pemain,
yang
terdiri
dari
1
orang
dalang,
2
orang
pembantu dalang,
dan 9 orang penabuh.
6. Wayang Krucil
Wayang
krucil
pertama
kali
diciptakan oleh
pangeran
Pekik
dari
Surabaya.
Wayang
ini
terbuat
dari
bahan
kulit
dan
berukuran
kecil
sehingga lebih
sering
disebut
wayang
krucil.
Dalam
perkembangannya, wayang
ini
menggunakan
bahan
kayu
pipih
(dua
dimensi) yang kemudian dikenal sebagai wayang klithik.
Gamelan
yang digunakan
untuk
mengiringi pertunjukkan wayang
ini
amat
sederhana,
berlaras
slendro
dan
berirama
playon
bagomati
(srepegan). Namun,
ada
kalanya
wayang
krucil
menggunakan
gending, gending besar.
B. Wayang kayu :
Dibagi lagi
menjadi :
1. Wayang Golek
Wayang
golek
adalah
suatu
seni
pertunjukkan wayang
yang
terbuat
dari
boneka
kayu.
Wayang
jenis
ini
sangat
popular,
terutama
di wilayah tanah Pasundan.
Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Banyak
diminati
masyarakat, khususnya
masyarakat
kelas
bawah.
Di
Jawa
Barat
misalnya, selain
wayang
kulti,
yang
paling
populer
adalah
wayang
golek.Yang menarik, wayang
golek
ini
terdapat dua
macam,
yaitu wayang
golek papak (cepak) dan wayang
golek purwa
yang ada
di
daerah
sunda.
Kedua
macam
wayang
itu
dimainkan oleh
seorang
dalang sebagai pemimpin
pertunjukkan yang
sekaligus
menyanyikan
suluk,
menyuarakan antawacana,
mengatur
gamelan,
mengatur
lagu,
dan lain-lain.
Saat
ini,
wayang golek
lebih dominant sebagai seni pertunjukkan
rakyat,
yang
memiliki fungsi
yang
relevan
degan
kebutuhan-
kebutuhan
masyarakat,
baik
kebutuhan
spiritual
maupun
material.
Hal
demikian dapat
kita
lihat
dari
beberapa
kegiatan
di
masyarakat,
misalnya
ketika
ada
perayaan,
baik
hajatan
(pesta
kenduri)
dalam
|