Home Start Back Next End
  
memperkuat nilai produk tersebut.
Berdasarkan uraian penjelasan diatas, dapat disimpulkan
proses keputusan pembelian terdapat lima tahap pada setiap
pembelian (Kotler & Armstrong, 2004), yaitu Pengenalan
Kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan
Pembelian dan Tindakan Setelah Pembelian.
2.1.2. Pengertian Perilaku Konsumtif
Menurut Schiffman & Kanuk (2004), konsumen yang melakukan
pembelian dipengaruhi motif emosional seperti hal-hal yang bersifat
pribadi atau subyektif (misalnya saja status, harga diri, perasaan cinta
dan lain sebagainya), tidak mempertimbangkan apakah barang atau jasa
yang dibelinya sesuai dengan dirinya, sesuai dengan kebutuhannya,
sesuai dengan kemampuannya, dan sesuai dengan standar atau kualitas
yang diharapkannya. Hal inilah yang menyebabkan individu dapat
berperilaku konsumtif.
Pengertian perilaku konsumtif menurut Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (dalam Lina &
Rosyid, 1997) merupakan
kecenderungan untuk melakukan konsumsi tiada batas, yang lebih
mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan. Hal tersebut
mengandung arti adanya unsur sifat pemborosan dalam perilaku
konsumtif. Lubis (dalam Lina &
Rosyid, 1997) mengemukan bahwa
perilaku konsumtif melekat pada individu bila membeli dan
mengkonsumsi barang dan jasa yang didasari pada keinginan (want) dan
bukan pada kebutuhan (need). Menurut Fromm (1980) seseorang dapat
dikatakan konsumtif jika ia memiliki barang lebih disebabkan oleh
pertimbangan status, yang dimaksud adalah memiliki barang bukan untuk
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter