25
5.
evaluasi kesehatan
6.
wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya
7.
pengenalan pekerjaan, dan
8.
keputusan atas lamaran.
Agar dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam proses
seleksi, maka sebuah tes dalam seleksi yang baik memiliki karakteristik
antara lain : (Marwansyah, 2010, p.133)
1.
Terstandarisasi, artinya memiliki keseragaman prosedur dan
kondisi bagi semua peserta.
2.
Obyektivitas, yang berarti untuk setiap jawaban yang sama harus
diberikan hasil/nilai yang sama.
3.
Memiliki norma, yakni kerangka acuan untuk membandingkan
prestasi seorang pelamar dengan pelamar lain,
4.
Realibilitas yang berarti bahwa sebuah alat seleksi memberikan
hasil yang konsisten setiap kali seseorang menempuh tes ini
5.
Validitas
Berarti bahwa alat seleksi berhubungan secara signifikan dengan
kinerja atau dengan kriteria lain yang relevan
Proses seleksi secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor internal organisasi misalnya
kecepatan pengambilan keputusan,
hierarki organisasi, jenis organisasi dan masa percobaan. Sedangkan faktor
eksternal seperti peraturan, jumlah, komposisi, dan pasar tenaga
kerja.(Siagian, 2011, p.132)
|