Home Start Back Next End
  
11
2.1.1.4 Bahaya pada Kemasan dan Wadah Makanan
Jajanan makanan tentunya tidak terlepas dari kemasan itu sendiri. Kemasan memang
bermanfaat sebagai wadah dan tempat untuk memudahkan makanan tersebut dimakan
dan minuman tersebut untuk diminum. Tetapi di balik itu semua, kemasan makanan itu
sendiri jika tidak didukung dengan bahan yang baik, maka dapat berbahaya bagi
konsumen.
Plastik
Kemasan jajanan berbahan plastik sangat sering dijumpai dan sudah sangat tidak
asing, terutama bagi yang sering mengkonsumsi jajanan di pinggiran. Plastik sering
digunakan untuk jajanan seperti siomay, batagor, cilok, sosis goreng, dan banyak
lainnya. Plastik memiliki kelebihan karena tahan lama dan praktis untuk digunakan,
namun plastik juga memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan panas dan apabila salah
penggunaannya dapat emncemari produk makanan itu sendiri. Kemasan plastik
terbuat dari bahan polypropilen, polyvinylchlorida (PVC) yang bila dibakar atau
dipanaskan dapat menimbulkan dioksin, yaitu suatu jenis zat beracun yang dapat
menyebabkan penyakit kanker dan mengurangi sistem kekebalan tubuh. Untuk itu,
plastik yang terkena makanan panas dapat menyebabkan perpindahan komponen-
komponen kimia berbahaya tersebut ke dalam makanan.
Menurut Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor
(IPB) Dr. Ir. Yadi Haryadi, M.Sc.aspek yang perlu diperhatikan pada penggunaan
plastik pada botol yang digunakan berkali-kali adalah dari segi kebersihannya. Jika
botol yang dipakai berulang-ulang tidak dibersihkan, maka pasti akan tercemar
mikroba dan memicu penyakit, terutama penyakit pencernaan.
Kaleng
Makanan jajanan yang dikemas dengan memakai kaleng masih jarang dijumpai.
Untuk jajanan seperti martabak, kaleng biasa dijumpai pada kemasan mentega untuk
membuat martabak tersebut, dapat juga dijumpai pada kemasan selai untuk jajanan
roti panggang. Bahaya utama pada makanan kaleng, yaitu tumbuhnya bakteri
Clostridium botulinum, yang dapat mengakibatkan keracunan botulinin bagi yang
mengkonsumsi. Tanda-tanda keracunan pada zat ini adalah tenggorokan menjadi
kaku, mata berkunang-kunang dan kejang-kejang yang membawa kematian karena
sukar bernafas. Bakteri ini biasanya tumbuh pada kaleng yang tidak sempurna
pengolahannya atau pada kaleng yang bocor sehingga makanan di dalamnya
terkontaminasi udara dari luar. Namun, racun botulinin peka terhadap pemanasan,
sehingga akan mati ketika terkenan panas.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter