![]() 4
Vitamin B3
0,13 mg/100g
Niasin
1,9 %
Vitamin C
12 mg/100g
Tabel 1. Komposisi jahe
Jahe
memiliki
sifat
khas
yaitu
beraroma
harum
menyengat
dan
rasanya
yang pedas dan
hangat. Rasa pedas jahe berasal dari
oleoresin, yang terdiri dari
zingiberen, zingerol, shagaol, resin dan
minyak atsiri. Karena memiliki efek yang
dapat
menimbulkan panas,
jahe
sering
dimanfaatkan sebagai
bahan
minuman
seperti sirup, bandrek dan sekoteng yang cocok diminum pada cuaca dingin.
2.2.2
Manfaat Jahe
Apabila
digunakan
sebagai
bumbu
masak,
jahe
memiliki
manfaat
bagi
tubuh
kita
sebagai
pembangkit
napsu
makan,
memperbaiki pencernaan
serta
memperkuat
lambung.
Selain
itu
mengkonsumsi jahe
berkhasiat
untuk
mengeluarkan gas
usus
yang
membantu
fungsi
jantung.
Gliserol
yang dihasilkan
oleh
jahe
juga
berguna
mengobati
perut
mual
dan
mencegah rasa
mual
pada
wanita
yang
sedang
hamil
muda
dengan
cara
memblok
serotononin (senyawa
kimia yang menyebabkan perut berkontraksi dan menimbulkan rasa mual).
Penelitian
modern
telah
membuktikan
berbagai
khasiat
jahe
bagi
tubuh
seperti
menurunkan
tekanan
darah,
menyehatkan jantung,
menurunkan
kadar
kolesterol dalam darah dan
membantu
pencernaan
karena jahe
mengandung
enzim
protease dan
lipase
yang
dapat
mencerna
protein
dan
lemak.
Selain
itu
karena
sifatnya
yang
mencegah
penggumpalan darah,
maka
gingerol
juga
mampu
mencegah penyumbatan pembuluh darah
yang
menjadi penyebab
utama
stroke dan serangan jantung.
Di
Asia,
jahe
biasanya
digunakan sebagai
obat
tradisional untuk
menyembuhkan flu, diare, radang sendi serta batuk.
Untuk
mendapatkan manfaat
tersebut,
jahe
tidak
perlu
dimakan
mentah-mentah namun
dapat
dengan
mengkonsumsi makanan
dan
minuman
hasil
olahannya
seperti
permen
jahe,
wedang ronde, dan sekoteng.
2.3
Sekoteng
Menurut website budaya-tiohua.net, sekoteng mendapatkan serapan kata
dari bahasa Tionghua: shi guo t'eng, shi = sepuluh, menyatakan ada banyak -
seperti Candi Sewu, guo = buah, dan t'eng = kuah, sup.
Website
kulonologi.biz menyebutkan
bahwa
konon,
penamaan
sekoteng
didapat dari para pelaut Belanda yang merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa tahun
1596. Kuah sekoteng ini
terbuat dari santan kelapa yang dimasak bersama
irisan
jahe,
gula
pasir
dan
gula
merah.
Sedangkan isian
sekoteng,
mulanya
hanya
merupakan
perpaduan
dari
dua
budaya:
kacang
tanah
dan
kolang-kaling dari
Indonesia,
serta
roti
dari
Belanda. Seiring
perkembangan,
varian
isian
sekoteng
berkembang
makin
meriah.
Kini,
ada
yang
menambahkan
kacang
hijau
rebus,
pacar cina, hingga kacang tanah sangrai ke dalam campuran sekoteng.
|