17
2.3.2
Kerak Tanur Tinggi
Kerak tanur tinggi adalah kerak (slag), bahan sisa dari pengecoran besi (pig iron),
di mana prosesnya memakai dapur (furnace) yang bahan bakarnya dari udara yang
ditiupkan (blast). Material penyusun slag adalah kapur, silika dan alumina yang bereaksi
pada temperatur 1600
o
C dan berbentuk cairan. Bila cairan ini didinginkan secara lambat
maka akan terjadi kristal yang tak berguna sebagai campuran semen dan dapat dipakai
sebagai pengganti agregat. Namun bila cairan tersebut. Didinginkan secara cepat dan
mendadak, maka akan membentu granulated glass
yang sangat reaktif, yang cocok
untuk pembuatan semen slag. Bijih dari blast tersebut kemudian digiling hingga halus,
dapat dipakai sebagai bahan pengganti semen pada pembuatan beton(Nugraha & Antoni,
2007).
2.3.3
Uap Silika
Uap silika terpadatkan (Condensed Silica Fume, CSF) adalah produk samping dari
proses fusi (smelting) dalam produksi silikon metal dan amalgam ferrosilikon
(pada
pabrik pembuatan mikrochip untuk komputer). Juga disebut silika
fume
(SF),
microsilika, silica fume dust, amorphous silica, dan sebagainya. Namun SF yang dipakai
untuk beton adalah yang mengandung lebih dari 75% silikon. Secara umum, SF
mengandung SiO2 86-96%, ukuran butir rata-rata 0,1-0,2 micrometer, dan strukturnya
amorphous (bersifat reaktif dan tidak terkristalisasi). Ukuran silika fume ini lebih halus
dari pada asap rokok. Silika fume berbentuk seperti Fly Ash tetapi ukuran nya lebih kecil
sekitar seratus kali lipatnya. SF bisa didapat dalam bentuk bubuk , dipadatkan atau
cairan yang dicampurkan dengan air 50%. Berat jenisnya sekitar 2,20 tetapi bulk density
hanya 200-300 kg/m³. Specific suface area sangat besar, yaitu 15-25 m²/g.
|