20
Granit ditemukan dalam pluton-pluton besar pada benua, ketika kerak bumi telah
mengalami pengikisan yang besar. Granit mengalami proses pendinginan yang sangat
lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah, untuk membentuk butiran-butiran
mineral besar. Selain itu, granit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang
mengeluarkan lava pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi
daratan bumi, tetapi lava dengan komposisi sama dengan granit hanya ke luar pada
permukaan bumi. Ini berarti, granit harus terbentuk melalui pelelehan batuan benua yang
dapat terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan penambahan volatil (air
atau karbon dioksida atau keduanya).
Permukaan benua relatif panas karena mengandung sebagian besar uranium dan
potasium yang memanaskan daerah sekelilingnya melalui peluruhan radiokatif. Proses
lempeng tektonik terutama subduksi dapat menyebabkan magma basaltik naik di bawah
benua. Selain panas, karbon dioksida ini melepaskan magma dan air yang membantu
semua jenis batuan meleleh pada suhu lebih rendah. Diperkirakan bahwa sejumlah besar
magma basaltik dapat
menempel ke bagian bawah sebuah benua dalam proses yang
disebut underplating. Dengan pelepasan panas dan cairan yang lambat, sejumlah besar
kerak benua bisa berubah menjadi granit pada waktu bersamaan.
Ada tiga hal yang membedakan granit dengan batuan lainnya, yaitu :
a.
Granit terbetuk dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat.
b.
Granit selalu terdiri atas mineral kuarsa dan feldspar, dengan atau tanpa jenis
mineral lain di dalamnya.
c.
Hampir semua jenis granit berbentuk beku dan plutonik. Pengaturan acak butiran
pada batu granit merupakan bukti otentik asal plutoniknya. Batuan dengan
komposisi yang sama seperti granit bisa terbentuk melalui proses metamorfisme
|