Home Start Back Next End
  
pekerjaan
yang
sederhana,  hidup
ala
kadarnya,
dan
tidak
menarik
perhatian
orang
lain.
Pada
dasarnya
penyebab
dari gangguan
fugue disosiatif
adalah
masalah
psikologis.
Faktor
yang
mendorong
munculnya
gangguan
ini
adalah
keinginan
yang
sangat
kuat
untuk
lari
atau
melepaskan
diri
dari
pengalaman
yang
secara emosional
menyakitkan
individu.
Individu
yang mempunyai
riwayat
kecelakaan
kepala
(head
trauma)
juga
memungkinkan
individu mengalami
gangguan fugue disosiatif.
Sedangkan 
menurut 
Semiun 
(2007:293-294) 
disosiatif 
fugue 
adalah 
gangguan
dengan
gejala
tiba-tiba
meninggalkan
rumah
atau
tempat
kerja
dan tidak
mampu
mengingat
masa lalunya
yang kemudian
menggunakan
suatu
identitas
yang baru.
Penyebab
dari
gejala
disosiatif
fugue
adalah
karena
seseorang
individu
mengalami
stres
psikologis
yang
berat,
misalnya
pertengkaran
dalam
perkawinan,
konflik
militer,
atau
bencana
alam.
Keadaan
fugue
bisa berlangsung
beberapa
jam,
beberapa
hari,
beberapa
minggu,
beberapa
bulan
atau
bahkan
beberapa
tahun.
Pada gejala
fugue
penderita 
melupakan 
bukan 
hanya
sebagian, 
melainkan 
seluruh 
situasi  dan
keberhasilan   dari   keinginannya   itu   terjamin   apabila   dia   melarikan   diri   atau
meninggalkan 
rumahnya,
kampung
halamannya, 
kota,
atau
tanah
airnya.
Penderita
fugue
cenderung
lari
dari
lingkungannya
baik
secara
fisik
maupun
psikologis
(dalam
angan-angan
dan khayalannya).
Pada
saat
seseorang
menderita
fugue
dia sama
sekali
tidak
sadar
akan
dirinya,
meskipun
dia melakukan
segala
sesuatu
yang
tidak
berbeda
dengan
orang
normal.
Penderita
tidak ingat
lagi siapa dirinya,
dari
mana dia berasal,
dan dimana
dia berada
sekarang. 
Kemudian 
pada  saat  disosiatif 
fugu  berakhir, 
penderita 
akan  kembali
kepada
identitasnya
yang
asli
dan
dia
tidak
dapat
mengingat
lagi
apa
yang
terjadi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter