kesadaran
dan
kemudian
mempunyai
kehidupan
sendiri
dalam
alam
ketidaksadaran,
yang
selalu
dapat menghambat
atau
memajukan
prestasi-prestasi
kesadaran.
Kompleks
tidak
hanya
harus
merupakan
kekurangan
atau
kelemahan
individu,
tetapi
hanya merupakan sesuatu dalam kepribadian
yang tidak dapat dipersatukan.
Mimpi sering timbul dari kompleks
dan merupakan
pesan rahasia dari sang malam.
Mimpi mempunyai
hukum sendiri dan bahasa sendiri. Didalam
mimpi soal-soal
sebab akibat,
ruang
dan
waktu
tidak
berlaku,
bahasanya
bersifat
lambang.
Oleh
sebab
itu, untuk memahami sebuah mimpi perlu ditafsirkan.
Archetypus
merupakan
pusat
serta
medan
tenaga
dari ketidaksadaran
yang
dapat
mengubah
sikap
kehidupan
sadar
manusia.
Archetypus
itu dibawa
sejak
lahir
dan
tumbuh pada ketidaksadaran
kolektif selama perkembangan
manusia.
2.3 Gangguan Disossiatif
Seorang
individu
dapat
dikatakan
sehat secara
mental,
salah
satunya
apabila
dia
merasa
dirinya
utuh
dengan
dasar
satu
kepribadian.
Keutuhan
diri
terdiri
dari
integrasi
atau gabungan
dari
fikiran,
perasaan,
dan tindakan
individu
yang
secara
bersamaan
membentuk
suatu
kepribadian
yang unik.
Individu
harus
mampu
pula
menyelaraskan
pikiran,
perasaan
dan tindakannya.
Apabila
integrasi
atau
keutuhannya
tersebut
terganggu,
salah satu akibatnya
adalah
munculnya
gangguan
disosiatif (Fausiah dan Widury, 2008:39).
Menurut
Davison
dan Neale
dalam Fausiah
dan Widury
(2008:39)
gangguan
disosiatif adalah gangguan yang ditandai dengan adanya perubahan perasaan
individu
tentang
identitas,
memori
atau kesadarannya.
Individu
yang
mengalami
gangguan
ini memperoleh
kesulitan untuk mengingat
peristiwa-peristiwa
penting
|