59
b.
Perilaku Agresif Yang Anti Sosial Dan Yang Prososial
Perilaku agresif yang pro sosial (polisi membunuh tetoris) biasanya tidak
dianggap
sebagai
agresi.
Sementara
perilaku agresif yang anti social
(teroris membunuh Sandra ) dapat di katakan perilaku agresif. Akan
tetapi untuk membedakan keduanya tidak mudah karena ukurannya
relative, tergantung norma social yang digunakan.
c.
Perilaku Dan Perasaan Agresif
Ini
pun
harus
dibedakan
melalui
kenyataan sulit
dibedakan
karena
sumbernya
adalah
pada
pemberitahuan atribusi
oleh
korban
terhadap
pelaku.
2.10.
Media Exposure
Media exposure menurut Jalaludin Rakhmat (1989) diartikan sebagai terpaan
media,
sedangkan
Masri
Singrimbun
(1982) mengartikannya sebagai sentuhan media.
Menurut
Rakhmat,
media
exposure
dapat
diopeasionalisasikan
sebagai
frekuensi
individu
dalam menonton
tv,
film,
membaca
majalah
atau
surat
kabar
maupun
mendengarkan
radio. Selain
itu
media
exposure berusaha
mencari data audience tentang
pengunaan
media,
bak
jenis
media,
frekuensi
penggunaan,maupun
durasi
pengunaan
atau
longevity.
Sedangakan
menurut
Rosengren (1974) , penggunaan media terdiri dari
jumlah
waktu
yang
digunakan
dalam berbagai
media,
jenis
media,
media
yang
dikonsumsi
atau
dengn
media
secara keseluruhan
(Rakhmat,
Jalaluddin. Psikologi
Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hlm 66) .
|