Home Start Back Next End
  
19
4.   Temperatur
Penelitian psikologi membuktikan bahwa tingkat temperature berpengaruh
pada
afeksi (Baker
dan
Cameron
1996).
Temperatur
yang
terlalu
tinggi
mengakibatkan waktu terasa lebih lama berlalu (Hongland 1966). Sedangkan
temperatur yang
terlalu
rendah
berpengaruh
negatif
pada afeksi
(Bell
dan
Baron 1977 dalam
Baker dan Cameron 1996). Ada kisaran
temperatur
yang
membuat orang
merasa nyaman.
Dalam
hal ini
tidak
disebutkan
berapa
kisarannya secara nominal, karena persepsi orang sangat bervariasi.
2.5     
Perceived Stimulation
Lingkungan jasa (servi©e
environment)
merupakan
stimuli yang bisa mempengaruhi
perasaan
(affect), pikiran
(cognition), dan
perilaku
(behavior) seseorang
(Peter
dan
Olson,
2005).
Bitner (1992)
mengemukakan
bahwa
lingkungan
jasa
dapat
mempengaruhi
emosi,
kognisi,
dan
respon
fisiologis
yang
selanjutnya
dapat
mempengaruhi
evaluasi
dan
perilaku
konsumen.
Model
teori Mehrabian-Russel,
menggambarkan bagaimana
terjadinya
respon
seseorang 
terhadap 
stimuli 
dari 
lingkungan. 
Model 
ini 
diadopsi 
dari 
teori 
psikologi
lingkungan,
Stimulus-Organism-Response
(SOR),
yang
mengungkapkan
bahwa
lingkungan
adalah stimuli (S), terdiri atas sekumpulan cuesi (tanda) yang menyebabkan evaluasi internal
seseorang
(O),
dan kemudian
menghasilkan sesuatu
respon
dari orang tersebut
(R)
(Craig
dkk.,  1973;  Mehrabian  dan 
Russel,  1974;  russel  dan  Pratt,  1980).  Penelitian  empiris
mengenai
pengaruh
stimulus
lingkungan
pada
afeksi
atau
emosi
konsumen
dikemukakan
oleh Baker, levy dan Grewal (1992) dan Donovan dan Rossiter (1992).
Sherman (1997) menyatakan tiga dimensi dari lingkungan toko, yaitu faktor ambient,
image, sosial
dan
desain,
yang
mempengaruhi
emosi
konsumen
yang
kemudian
mempengaruhi perilaku mereka. Studi empiris Michon et al. (2005) membuktikan
pengaruh
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter