16
1.
Teori Motivasi Klasik.
Teori motivasi Frederick Winslow Taylor dinamakan teori motivasi klasik,
Frederick
Winslow
memandang
bahwa memotivasi
para
karyawan hanya
dari sudut
pemenuhan kebutuhan
biologis
saja.
Kebutuhan
biologis
tersebut
dipenuhi
melalui
gaji
atau
upah
yang
diberikan,
baik uang
ataupun
barang,
sebagai
imbalan
dari
prestasi yang
telah diberikannya.
Frederick Winslow
dalam Hasibuan
(2005)
menyatakan bahwa :
Konsep dasar
teori ini adalah
orang akan
bekerja
bilamana ia
giat,
bilamana
ia
mendapat
imbalan materi
yang
mempunyai
kaitan
dengan tugas-
tugasnya, manajer menentukan bagaimana tugas dikerjakan dengan menggunakan
sistem intensif untuk memotivasi para pekerja, semakin banyak mereka berproduksi
semakin
besar
penghasilan
mereka. Sehingga
dengan
adanya
teori
ini, maka
pimpinan
perusahaan dituntut untuk dapat menentukan bagaimana tugas dikerjakan
dengan
sistem
intensif
untuk
memotivasi para
karyawannya,
semakin
banyak
karyawan
berproduksi,
maka semakin
besar penghasilan
mereka. Pimpinan
perusahaan mengetahui bahwa
kemampuan
karyawan tidak sepenuhnya
dikerahkan
untuk melaksanakan pekerjaannya. Sehingga dengan demikian karyawan hanya
dapat
dimotivasi
dengan
memberikan
imbalan
materi
dan jika
balas
jasanya
ditingkatkan
maka
dengan
sendirinya
gairah
bekerjanya
meningkat.
Dengan
demikian
teori ini beranggapan bahwa jika
gaji karyawan ditingkatkan maka
dengan
sendirinya ia akan lebih bergairah bekerja.
2.
Teori Motivasi Abraham Maslow
Abraham Maslow mengemukakan teori motivasi yang dinamakan Maslows
Needs
Hierarchy Theory
or
A
Theory
of
Human
Motivation
atau
teori
Motivasi
Hierarki
kebutuhan
Maslow.
Teori
Motivasi
Abraham
Maslow
mengemukakan
bahwa
teori
|