Home Start Back Next End
  
16
-
Besarnya
rasa
tanggung
jawab
terhadap
Tuhan,
bangsa
dan
negara,
masyarakat,
keluarga,
serta
diri
sendiri
atas segala
tindak lanjut
dan perilaku
dalam
mengembangkan
tugas
berkaitan dengan penugasan
dan
penerapan
bidang ilmu
yang dimiliki.
2.1.2.7     Profesionalisme
Istilah profesionalisme sudah dikenal
luas dikalangan
masyarakat.Namun
menurut
Almasdi (2000, p.99), pengertian yang muncul dalam masyarakat umum seolah – olah hanya
teruntuk
bagi
personil
tingkat
manajer,
sedangkan sesungguhnya
istilah
profesional
itu
berlaku untuk semua personil dari tingkat atas sampai ketingkat paling bawah.
Muins (2000, p.45), menyatakan bahwa profesionalisme didunia kerja bukan sekedar
ditandai oleh penguasaan IPTEK saja, tetapi juga sangat ditentukan oleh cara memanfaatkan
IPTEK itu serta tujuan
yang
dicapai dengan
pemanfaatannya itu. Seorang profesional harus
dapat :
1.   Memberi  makna
dan
menempatkan
IPTEK
itu
dapat
memberikan
manfaat
yang
maksimal bagi dirinya sendiri, maupun organisasi atau perusahaan dimana ia bekerja
serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
2. 
Mencerminkan sikap dan jati diri terhadap profesinya dengan kesungguhan untuk
mendalami, menguasai, menerapkan, dan bertanggung jawab atas profesinya.
3.   Memiliki sifat intelektual serta mencari dan mempertahankan kebenaran.
4. 
Mengutamakan
dan
mendahulukan
pelayanan
yang maksimal
diatas
imbalan jasa,
tetapi tidak berarti bahwa jasa diberikan tanpa imbalan.
Sedangkan   Poerwopoespito  
dan   Utomo   (2000,   p.266),   mengatakan   bahwa
profesionalisme
berarti
faham
yang
menempatkan
profesi
sebagai
titik
perhatian
utama
dalam
hidup
seseorang.Orang
yang
menganut faham
profesionalisme
selalu
menunjukkan
sikap profesional dalam bekerja dan dalam keseharian hidupnya.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter