Home Start Back Next End
  
28
terlihat mengambil jalur cepat yang etis, ia memberikan pesan yang positif untuk
semua   karyawan.   Artinya   pimpinan   harus   memberikan   teladan   bagi   para
bawahannya.
b.   Komunikasikanlah harapan etis. Ambiguitas etis dapat diminimalisir oleh
penciptaan
dan
penyebaran
kode etik organisasi. Kode etik tersebut
harus menetapkan nilai
nilai utama organisasi dan
kaidah etis
yang diharapkan untuk
diikuti oleh
karyawan.
Pemimpin atau manajemen juga harus mengkomunikasikan mana yang diinginkan
organisasi dan mana yang tidak, hal ini harus jelas bagi anggota organisasi
c.
Berikanlah
pelatihan
etis.
Adakanlah
seminar,
lokakarya,
dan
program
program
pelatihan
etis
yang
serupa.
Gunakanlah sesi
pelatihan
ini
untuk
mendorong
standar
perilaku
organisasi,
untuk mengklarifikasi
praktik apa yang
boleh
dan apa yang tidak
boleh,
dan
untuk
mengajukan
dilema etis yang
mungkin.
Harus ada
peristiwa atau
kesempatan khusus
dimana
anggota organisasi
melakukan
pembelajaran
terhadap
budaya organisasi secara formal, bukan hanya berdasarkan pengalaman belaka.
d.   Berikanlah
imbalan
secara
terang-
terangan
terhadap
tindakan
etis
dan
berikan
hukuman
terhadap
tindakan
yang
tidak
etis.
Penilaian
kinerja
dari
manager harus
mencakup
evaluasi
poin
demi
poin
tentang
apakah emang
keputusannya
sesuai
dengan
kode
etik
organisasi.
Penilaian harus
mencakup
sarana
yang
diambil untuk
mencapai sasaran
dan
juga
hasil
itu
sendiri.
Perilaku
orang
yang
bertindak
etis
hendaknya
diberi
imbalan
secara
terang-
terangan.
Yang
tidak
kalah
penting
juga,
tindakan
yang
tidak
etis harus
dihukum
secara
kasat
mata. Untuk
memperkuat
pemahaman  anggota 
organisasi 
terhadap  budaya  organisasi,  maka  manajemen
harus
memberikan
reward
bagi
mereka
yang
berhasil
beradaptasi
dengan
budaya
perusahaan,
dan
punishment
bagi
mereka
yang
tidak
mau
mengadaptasi
budaya
perusahaan.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter