29
e.
Sediakanlah mekanisme
yang
bersifat
melindungi.
Organisasi perlu
menyediakan
mekanisme formal sehingga
karyawan dapat membahas dilema etis dan melaporkan
perilaku
yang tidak
etis
tanpa
takut
ditegur.
Ini
mungkin
mencakup
pengadaan
konselor
etik,
ombudsment,
atau
pejabat
etik.
Sediakan
badan
penyuluhan
atau
tempat
bagi
anggota
organisasi
yang merasa
tidak
sesuai
atau
tidak
mampu
beradaptasi dengan budaya
perusahaan, carilah solusi
yang memberikan
keuntungan
bagi kedua belah pihak.
2.1.3.5
Menanamkan Budaya Dalam Organisasi
Sebuah
budaya
awal organisasi merupakan
perkembangan
dari filosofi
pendirinya.Budaya asli baik yang ditanamkan maupun
yang dimodifikasi untuk menyesuaikan
dengan situasi lingkungan sekarang.
Edgar Shein, sarjana perilaku organisasi
yang
terkenal,
mencatat
bahwa
menanamkan
sebuah budaya
melibatkan
proses
belajar.
Karenanya,
pada
anggota
organisasi
mengajarkan satu
sama
lain mengenai nilai
nilai,
keyakinan,
pengharapan, dan perilaku
yang dipilih organisasi. Menurut
Kreitner dan
Kinicki(2005, p.95),
hal ini dapat menggunakan satu atau lebih mekanisme berikut :
1. Pernyataan
filosofi
normal,
misi,
visi,
nilai,
dan
material
organisasi
yang
digunakan
untuk Recruitment, seleksi, dan sosialisasi.
2. Slogan, bahasa, akronim, dan perkataan.
3. Pembentukan
peranan
secara
hati-
hati,
program
pelatihan,
pengajaran,
dan
pelatihan oleh para manager dan Supervisor.
4. Penghargaan eksplisit, simbol status (misalnya gelar) dan kriteria promosi.
5. Cerita, legenda, dan mitos mengenai suatu peristiwa dan orang- orang penting.
6. Aktivitas,
proses,
atau
hasil
organisasi
yang
juga
diperhatikan,
diukur,
dan
dikendalikan pimpinan.
Para karyawan cenderung memberi perhatian pada
|