Home Start Back Next End
  
karena dia berpikiran bahwa setiap pengikutnya sudah dapat menerka bagaimana
dan apa yang diinginkannya. 
Mereka senang menekan tanpa memberi
arah, yang akhirnya dapat
berakibat kinerja yang lebih buruk bahkan bisa membuat karyawan stress
di
tempat kerja, karena selalu mendapatkan tekanan tanpa feedback.
2.7.6
Gaya Memerintah (Commanding)
Gaya memimpin seperti ini kadang disebut sebagai gaya intimidasi,
pemimpin seperti ini, sangat menuntut bawahannya patuh pada perintahnya
secara langsung, tanpa menjelaskan apa alasannya ingin bawahannya
mendengarkan perintahanya tersebut. Dia selalu ingin memantau dan mengontrol
setiap situasi sebisanya. Walaupun kadang dia memberikan umpan bali, umpan
balik hanya berfokus pada kesalahan buka pada hal-hal baik yang telah
dilakukan, maka dari itu tidak heran bila jenis kepemimpinan yang seperti ini yang
dianggap tidak efektif sama sekali. Karena sikap jarang memujinya tersebut yang
membuat karyawan menjadi patah semangat, sehinga berpengaruh pada
kinerjanya nanti. 
Walaupun segala tugas dalam organisasi tidak dikerjakan sendiri oleh
seorang pemimpin, tetapi bimbingan dan hasil interaksi antara bawahan dan
atasan diperkuat dapat membantu tercapainya suatu tujuan organisasi. Tetapi
tetap saja fungsi-fungsi penting banyak ditanggung oleh seorang pemimpin.
2.8
Efektivitas Kepemimpinan
Sebuah penelitian mengenai effective leadership, mengungkapkan bahwa
dalam kecerdasan emosional tertentu dapat menjelaskan seberapa efektif pemimpin
memonitordan merespon bawahan dan membuat mereka merasa nyamandi tempat
kerja
(Palmer dkk., 2001). Selain itu ada juga penelitian
yang melibatkan sampel
penelitian sebanyak 500 staff tingkat manajemen senior dan menengah
perusahaan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter