Menurut para ahli psikologi, emosi memiliki jenis-jenis yang sangat
beragam, sehingga perbendaharaan kata kita tidak cukup untuk
mengungkapkannya. Itulah sebabnya para ahli memiliki pendapat dan pembagian
yang berbeda mengenai emosi.
Walaupun para ahli melukiskan dan menjelaskan pengertian emosi secara
berbeda namun mereka sepakat bahwa emosi adalah bentuk yang kompleks dari
organisme , yang melibatkan perubahan fisik dan karakter yang luas (Darwis,
2006) .
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa emosi adalah bentuk
kompleks dari organisme, yang melibatkan perubahan fisik, karakter, psikis yang
luas yang berkaitan dengan perasaan dan merasakan yang bermanfaat untuk
meraih sukses dalam hidup, di tempat kerja, dalam hubungan antar sesama dan
diri sendiri yang juga tergantung dari kemampuan kita mengendalikannya secara
efektif.
Proses Terjadinya Emosi
Menurut Tony dan Hardywinoto (2002) Proses terjadinya emosi berawal
dari otak yang memiliki sistem
yang mengatur emosi, sistem tersebut adalah
sistem limbik. Sistem limbik terdiri dari struktur berbentuk sepasang koma (koma,
tanda baca). Struktur inilah yang menghubungkan otak tengah dengan
hipokampus dan girus singuli serta korteks serebri. Sistem limbik mengurus naluri
emosi dan ingatan. Korteks serebri disebut dengan otak rasional sedangkan
sistem limbik disebut sebagai otak emosional (the Emotional Brain).
Sistem limbik merupakan bagian otak yang paling banyak mendapatkan
pasokan darah, itu artinya fungsi bagian sistem limbik sangatlah penting. Sistem
limbik bekerja memadukan pemikiran rasional dengan energi emosi yang
membantu penyempurnaan proses berpikir manusia. Dengan kata lain proses
|