Home Start Back Next End
  
disebabkan oleh kurangnya kesadaran individu akan akibat dari tingkah
lakunya kepada orang lain.
Atau perilaku –
perilaku yang diharapkan muncul pada saat
menjalankan peran yang satu kadang bertentangan dengan ekspektasi dari
peran yang lain. Misalnya seorang ibu yang diharapkan menekankan perilaku
yang tegas, stabil secara emosional dan objektif (Schein, dalam Greenhaus &
Beutell, 1985), diharapkan oleh anggota keluarganya untuk berperilaku
hangat, penuh kasih sayang, emosional dan peka saat berinteraksi dengan
mereka. 
Dalam dimensi ini sumber konflik terbagi menjadi dua:
-
Sumber konflik yang berasal dari pekerjaan.
Sumber konflik yang berasal dari pekerjaan adalah work ambiguity
dan
work involvement. Yang dimaksud dengan work involvement
adalah
sebuah konsep yang menjelaskan tentang respon psikologis individu
tentang perannya dalam pekerjaan serta tingkatan dimana individu secara
psikologis mengidentifikasikan dirinya dengan pekerjaannya, dan
pentingnya pekerjaan tersebut terhadap gambaran dan konsep dirinya
(Lodahl & Kehner, 1965, Yogev & Brett, 1985, dalam Duxburry & Higgins,
1991)
-
Sumber konflik yang berasal dari keluarga.
Sumber konflik dari keluarga misalnya adalah peran yang
membingungkan di dalam keluarga (ambigu), konflik intra keluarga,
dukungan sosial dan family role involvement
(Carlson, Kecmar, &
Williams, 2000, dalam Greenhaus & Beutell, 1985). Family role
involvement
adalah sebuah konsep yang menjelaskan tentang tingkatan
dimana individu secara psikologis mengidentfikasikan dirinya dengan
peran – peran dalam keluarga, pentingnya keluarga terhadap konsep diri
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter