Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah
Abang
22
Menurut kutipan buku James Steele, Sustainable Architecture Arsitektur
berkelanjutan adalah Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan
mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain,
dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat
terkait.
Dari standar bangunan hijau dan sustainable yang digunakan oleh
beberapa Negara, seluruhnya mengacu kepada 3 aspek utama, yaitu:
a.
environmental sustainability
meliputi integrasi ekosistem, biodiversitas, kepekaan kapasitas. Beberapa
aspek lingkungan yang berkelanjutan terdiri dari
faktor pemilihan dan
pengolahan tapak, konservasi air, penghematan energi buatan, penggunaan
energi terbarukan, penggunaan material yang berkelanjutan, pengolahan
limbah, dan pengaplikasian perkembangan teknologi
b.
social sustainability
Meliputi identitas kultur masyarakat suatu kawasan tersebut, upaya
pemberdayaan masyarakat sekitar, aksesbilitas, kestabilan lingkungan dan
keadilan bagi masyarakatnya.
c. economical sustainability
Meliputi pertumbuhan perekonomia, pertumbuhan penduduk yang
mempengaruhi segala pertumbuhan kawasan tersebut, produktivitas, serta
pengembangan dan penyebaran.
Pendekatan perancangan hemat energi dapat dibagi dua, yaitu:
1.
Perancangan Pasif
Perancangan pasif adalah penghematan energi dengan cara memanfaatan energi
alami dan mengkonversi
energi tersebut menjadi dalam bentuk lain. Misalnya
energi matahari yang diubah menjadi energy listrik.
2.
Perancangan Aktif.
Perancangan aktif adalah salah cara penghematan energi dengan bantuan alat-
alat teknologi yang dapat mengontrol, mengurangi pemakaian, atau
menghasilkan energi baru. Perancangan secara aktif secara otomatis juga
|