![]() 2.1.3
Data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Gambar 2.1.3
Logo Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Sejarah Perpusnas bermula dengan didirikannya Bataviaasch Genootschap pada 24
April 1778. Lembaga ini adalah pelopor Perpusnas dan baru dibubarkan pada tahun
1950. Perpustakaan Nasional RI di Jalan Salemba 27. Jakarta Pusat. Gedung utama.
Awalnya, Perpustakaan Nasional RI merupakan salah satu perwujudan dari
penerapan dan pengembangan sistem nasional perpustakaan, secara menyeluruh dan
terpadu, sejak dicanangkan pendiriannya tanggal 17 Mei 1980 oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Daoed Joesoef. Ketika itu kedudukannya masih berada dalam
lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan setingkat eselon II di
bawahDirektorat Jenderal Kebudayaan, dan badan ini merupakan hasil integrasi dari
empat perpustakaan besar di Jakarta.
Keempat perpustakaan tersebut, yang kesemuanya merupakan badan bawahan DitJen
Kebudayaan, adalah:
Perpustakaan Museum Nasional;
Perpustakaan sejarah, politik dan sosial (SPS);
Perpustakaan wilayah DKI Jakarta;
Bidang Bibliografi dan Deposit, Pusat Pembinaan Perpustakaan;
Walau secara resmi Perpustakaan Nasional berdiri di pertengahan 1980, namun
integrasi keseluruhan secara fisik baru dapat dilakukan pada Januari 1981. Sampai
tahun 1987 Perpusnas masih berlokasi di tiga tempat terpisah, yaitu di Jl. Merdeka Barat
12 (Museum Nasional), Jl. Merdeka Selatan 11 (Perpustakaan SPS) dan Jl. Imam
Bonjol 1 (Museum Naskah Proklamasi). Sebagai kepala Perpustakaan Nasional adalah
ibu Mastini Hardjoprakoso, MLS, mantan kepala Perpustakaan Museum Nasional.
Atas prakarsa Almarhumah Ibu Tien Suharto, melalui Yayasan Harapan Kita yang
dipimpinnya, Perpustakaan Nasional memperoleh sumbangan tanah seluas 16,000 m²
lebih berikut gedung baru berlantai sembilan dan sebuah bangunan yang direnovasi.
Lahan yang terletak di Jl. Salemba Raya 28A, Jakarta Pusat, merupakan lokasi Koning
Willem III School (Kawedri), yakni sekolah HBS pertama di Indonesia ketika zaman
kolonial. Bangunan sekolah inilah yang kemudian setelah direnovasi menjadi gedung
utama yang digunakan untuk kantor pimpinan dan sekretariat. Gedung di sebelahnya
|