24
Dalam
(Mussry, et al., 2007: 231), mengatakan bahwa komunikasi dalam era
sekarang bukan lagi “360
0
marketing communications” yang ditujukan kepada
komunitas. Namin, menjadi apa yang saya sebut sebagai ”The Matrix” yang ditujukan
kepada tiap-tiap individu.
”The Matrix” ini adalah sebuah dunia yang dibangun berdasarkan aspirasi
pelanggan. Komunikasi pemasaran yang disusun harus bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti : ”who do they think they are”, ”what they think they are doins”,
”what they want to be”, dan sebagainya (Mussry, et al., 2007: 231).
Yang harus diperhatikan, dalam ”The Matrix” ini pelanggan tidak dapat sendiri.
Komunikasi yang dijalankan selain harus bisa membuat pelanggan berinteraksi dengan
perusahaan juga harus membuat pelanggan bisa berinteraksi satu sama lain (Mussry, et
al., 2007: 232).
Dalam (Mussry, et al., 2007:232), ada tiga pedoman utama dalam “The Matrix”:
1.
Pedoman I
: biarkan pelanggan bicara; dengan cara membangun
komunikasi aktif, baik secara fisik maupun virtual.
2.
Pedoman II
: biarkan pelanggan mengekspresikan diri mereka sendiri;
dengan cara membangun emotional atau spiritual branding.
3.
Pedoman III
: biarkan pelanggan saling mendengar satu sama lain;
dengan cara menciptakan buzz, sehingga para pelanggan ini memiliki sesuatu
untuk dibicarakan dan dipikirkan bersama.
 |