![]() 17
tersebut menolong untuk memastikan bahwa hanya individu yang terkuat yang
akan menurunkan gennya pada generasi berikutnya.
2.2.2.2 Teori Dorongan
Teori dorongan agresi berdasarkan kondisi-kondisi eksternal, terutama
frustasi membangkitkan motif yang kuat untuk menyakiti orang lain. Dorongan
agresif ini kemudian menimbulkan agresi terbuka (Baron & Byrne, 2005).
Gambar
Gambar. 2.1 Teori dorongan agresi.
*Sumber Baron & Byrne (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Menurut Berkowitz (dalam Baron & Byrne, 2005) frustasi mengakibatkan
terangsangnya suatu dorongan yang tujuan utamanya adalah menyakiti
beberapa orang atau objek, terutama yang dipersepsikan sebagai penyebab
frustasi. Namun teori hipotesis frustasi-agresi (frustration aggression hyphotesis)
dianggap masih lemah.
2.2.2.3 Teori General Affective Aggression Model (GAAM)
Pada teori ini, tidak hanya berfokus pada satu faktor saja sebagai
penyebab agresi, namun
mengembangkan berbagai bidang psikologi untuk
mendapatkan pemahaman tambahan mengenai faktor-faktor yang memainkan
peran dalam kemunculan perilaku agresi. Anderson (dalam Baron & Byrne,
2005) melakukan pendekatan General Affective Aggression Model (GAAM).
Menurut teori ini, agresi dipicu oleh berbagai variabel input, seperti aspek-aspek
dari situasi saat ini (kategori pertama) atau kecenderungan dibawa individu
ketika menghadapi sesuatu (kategori kedua).
Kondisi eksternal
(misalnya, frustasi,
kondisi lingkungan yang
tidak menyenangkan
Dorongan untuk
menyakiti atau
melukai orang
lain
Agresi
yang
nyata
|