10
untuk mengubahnya.
Pasrah terbagi atas dua jenis. Pertama,
individu yang terbiasa dengan suasana hati yang menyenangkan,
dengan demikian motivasi untuk merubahnya rendah. Kedua
ialah individu yang peka terhadap suasana hatinya, rawan
terhadap suasana hati yang buruk namun menerimanya dengan
sikap yang tidak hirau, tak melakukan apa-apa untuk
mengubahnya meskipun tertekan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah
suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah
laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
2.1.3
Kecerdasan Emosional
Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan oleh psikolog Peter
Salovey dan John Mayer pada tahun 1990 (Saphiro, 2001). Salovey dan
Mayer
(dalam Shapiro, 2001), menyatakan bahwa
kecerdasan emosional
ialah
himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan
memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain,
memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing
pikiran dan tindakan. Sedangkan Baron
(dalam Goleman, 2007)
mendefinisikan
kecerdasan emosional sebagai serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan
sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam
mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan.
Menurut Robbins (2003), kecerdasan emosional merujuk pada satu
keanekeragaman keterampilan, kapabilitas, dan kompetensi kognitif, yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam menghadapi
tuntutan dan tekanan lingkungan. Kecerdasan
emosional
bukanlah lawan
kecerdasan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada
|