16
1.
Mengenali suatu masalah. Proses pengambilan keputusan berawal dengan
adanya masalah atau kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang
dikehendaki.
2.
Mengidentifikasi kriteria keputusan. Setelah manajer mengidentifikasi
masalah yang membutuhkan perhatian, kriteria keputusan yang penting untuk
memecahkan masalah tersebut haruslah diidentifikasi. Artinya, para manajer
harus menentukan apa yang relevan dalam mengambil keputusan.
3.
Mengalokasikan Berat Kriteria. Para pengambil keputusan harus memberikan
bobot kepada kriteria-kriteria yang sudah diidentifikasi, untuk memberinya
prioritas yang tepat dalam keputusan itu.
4.
Menyusun alternatif. Pada tahap ini, pengambil keputusan membuat daftar
sejumlah alternatif yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
5.
Menganalisis alternatif. Setelah alternatif-alternatif itu teridentifikasi,
pengambil keputusan secara kritis harus menganalisis masing-masing
alternatif itu. Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan masing-masing alternatif menjadi jelas.
6.
Memilih sebuah alternatif. Langkah ini merupakan tindakan penting yakni
memilih alternatif terbaik dari alternatif yang dipertimbangkan. Setelah
menentukan semua faktor yang terkait dalam keputusan itu, memberi bobot,
dan mengidentifikasi serta menganalisis alternatif-alternatif yang bisa
berhasil, kita semata-mata harus memilih alternatif yang menghasilkan angka
paling tinggi dalam proses menganalisis alternatif.
7.
Mengimplementasikan alternatif terpilih. Tahap ini membahas upaya untuk
menerapkan keputusan tersebut menjadi tindakan. Implementasi mencakup
|