![]() 25
Menurut Hair et al. (2006) Conjoint analysis is a multivariate
technique developed specifically to understand how respondents develop
preferences for any type of object (products, services, or ideas). It is based on
the simple premise that consumers evaluate the value of an object (real or
hypothetical) by combining the seperate amounts of value provided by each
attribute. (Analisis konjoin adalah salah satu teknik multivarian yang khusus
digunakan untuk mengetahui bagaimana responden mengembangkan
preferensinya terhadap semua jenis objek (produk, jasa, atau ide). Analisis ini
berdasarkan alasan yang sederhana karena konsumen dapt mengevaluasi nilai
nilai dari produk tersebut (nyata atau hipotesis) melalui kombinasi beberapa
nilai yang terpisah pisah dari setiap atribut).
Menurut Aaker (2003, p607-608) Dalam menentukan pilihannya
untuk membeli suatu produk, konsumen sering mempertimbangkan berbagai
faktor. Bagi konsumen faktor
tersebut bersifat trade-off
yang membuat
konsumen serba salah. Misalnya antara harga dan kualitas, mana yang harus
dipilih, haruskah memilih harga rendah dengan kualitas rendah atau harga
tinggi dengan kualitas prima tergantung dari preferensi konsumen.
Menurut Santoso (2010, p281) Conjoint termasuk dalam Multivariate
Dependance Method, dengan model :
Y1
X1 + X2 + ... + X
n
Metrik / Non Metrik
Non Metrik
Dimana :
Variabel independen (X1
dan seterusnya) adalah Faktor, yang berupa
data non-metrik (Aroma
Parfum, Harga Parfume, dan sebagainya).
Termasuk disini adalah bagian dari Faktor (Level)
|