28
Adorno
merupakan
salah
satu teoretikus
penganut
Mazhab
Frankfurt
yang
pendapat-pendapatnya
paling
banyak
dijadikan landasan dalam
mempelajari
budaya
populer.
Ia lebih
merujuk
budaya
populer
sebagai
budaya
massa
yang
diembel-embeli
kapitalisme.
Adorno
beranggapan
bahwa
budaya populer
selera
(yang
lebih)
rendah
masyarakat
secara keseluruhan,
sehingga
mengurangi
kualitasnya
sebagai
masyarakat.
Hal
itu dianjurkan
karena
media
massa
dapat
menakortikakan
dan mengatomkan
orang-orang,
turut
menyebabkan
mereka
dicurigai
terhadap
teknik persuasi
massa dengan
keterampilan
demagogues
yang
mencabut
demokrasi.
Bernard
Rosenberg
merangkumnya
sebagai berikut: Pada
tempatnya
yang
terburuk,
budaya
massa
diperlakukan
tidak
hanya untuk
mengkerdilkan
selera
tetapi
untuk
membuat
brutal
sembari
memberi
jalan
kepada
totaliterianisme.
Namun
di balik
semua
keburukan
itu,
budaya
populer
mampu
menciptakan
sebuah
kehidupan
ekonomi
yang jauh lebih
baik dan
mensejahterakan.
Teori ini juga menunjukkan
adanya
jarak intelektual
dan politis
antara
Mazhab
Frankfurt
dan analisis
Marx.
Frankfurt
melihat
sifat
tahan
lama
dari
kapitalisme.
Frankfurt
jelas tidak
menyangkal
bahwa
kapitalisme
mengalami
berbagai
kontradiksi
internal.
Akan
tetapi, selama
masyarakat
kapitalis
mampu
melahirkan
tingkat kesejahteraan
ekonomi yang semakin tinggi bagi sebagian
besar
populasi,
termasuk
kelas
pekerjanya,
peruntuhan
akhir
dan bangkitnya
sosialisme
menurut
Marx
agaknya
nyaris
tak mungkin
terjadi.
Marx
yang
menganggap bahwa
suatu
saat
orang-orang
akan
menjadi
jenuh
dengan
budaya
pop
yang
disuguhkan akan
meruntuhkan
keberadaan dan
kejayaan budaya pop
dan melahirkan suatu kehidupan
yang dinamai sosialisme.
|