31
terdapat
karakter
individual
yang berbeda
satu
sama
lain
diantara
para
anggotanya.
Identitas
kultural
sendiri
adalah
suatu
karakter
tertentu
dari sebuah
sistem
komunikasi
kelompok
yang
timbul
ketika
orang
menyatakan
dirinya
sebagai
anggota
sebuah
kelompok
di dalam
situasi,
kegiatan,
atau
konteks
komunikasi
tertentu. Dalam perspektif
komunikasi,
identitas diletakkan
dalam
proses
komunikasi
dimana
pesan-pesan
dibentuk,
diperkuat,
dipertandingkan,
dan
ditantang.
Sebuah
perspektif
komunikasi
juga mencakup
perhatian
terhadap
penciptaan
identitas
kultural
melalui
produk,
kata-kata,
dan
gambar-gambar
yang
dikirimkan
melalui media atau kanal-kanal teknologi.
Pada level kelompok,
subkultur
Korea
Lovers dijadikan
sebagai basis
politik
identitas.
Aktivitas
khalayak
media
dan
penggemar adalah
bagian
aktivitas
subkultur yang paling cepat pertumbuhannya. Yang menjadi perekat pada
kelompok
subkultur
penggemar
budaya
pop
Korea
adalah
media,
dalam
hal
ini
film,
drama
dan musik Korea itu sendiri
meskipun
anggota
kelompok
ini mungkin
memiliki
identitas
lain
di
luar
kelompok
ini.
Konsumsi
budaya
pop
Korea secara
kolektif,
kesenangan
yang
mereka
dapatkan,
dan
kekritisan
mereka
terhadap
budaya
dominan
yaitu
Barat
juga
membentuk
identitas
pada
level
transnasional
dan
membentuk
komunitas
bervisi
sama
yang
beroperasi
di
luar
batasan
negara.
Ini
dapat
dilihat
dari
partisipasi
penggemar
dalam
forum-forum
internasional
dan
persamaan
nilai
dan
praktik
budaya
pada
penggemar
budaya
pop
Korea
di
negara
lain.
Terbentuknya
identitas dalam
sebuah
subkultur tentu
saja
menyeret
anggotanya pada
kegiatan konsumsi tanda
atau
simbol
yang
menunjukkan
identitas
mereka sebagai bagian dari sebuah subkultur.
Konsumsi
subkultural
adalah
konsumsi
pada
tahapnya
yang
paling
diskriminatif. Melalui
suatu
proses
|