35
pendapat-pendapat
sekelompok
individual.
Selain
itu,
seseorang
bisa
mempunyai
identitas yang beragam, tergantung peran apa
yang
sedang dijalankannya,
sehingga kita
harus
menyadari bahwa identitas kultural itu
kompleks dan
diciptakan,
dipelihara,
dipertentangkan
dan dipertandingkan
pada
saat kita
melakukan
hubungan dengan orang lain (Setiowati,2008:543).
2.1.10 Budaya Penggemar
Para
penggemar adalah
bagian
paling
tampak
dari
khalayak
teks
dan
dan
praktik
budaya
pop.
Penggemar
selalu
dicirikan
sebagai
suatu
kefanatikan
yang
potensial.
Hal
ini berarti
bahwa
kelompok
penggemar
dilihat
sebagai
perilaku
yang
berlebihan
dan berdekatan
dengan
kegilaan.
Jenson
menunjukkan
dua tipe khas
patologi
penggemar;
individu
yang
terobsesi
dan
kerumunan
histeris.
Ia berpendapat
bahwa
kedua
figur
itu
lahir dari pembacaan
tertentu
dan
kritik
atas
modernitas
yang
tak diakui
dimana
para
penggemar
dipandang
sebagai
simptom
psikologis
dari dugaan
disfungsi
sosial.
Para
penggemar
ditampilkan
sebagai
salah
satu dari liyan
yang
berbahaya
dalam
kehidupan
modern.
Kita
ini
waras
dan
terhormat,
mereka
itu
terobsesi
dan
histeris. (Storey,2003:157-158)
Penggemar
dipahami
sebagai
korban-korban
pasif
dan patologis
dari
media
massa.
Media
massa
mengkonstruksikan
wacana
kepada
penggemar
dan
membentuk
theatre
of
mind
mereka. Hal
ini
menyebabkan
penggemar tidak
bisa
mendiskriminasikan
dan
menciptakan
jarak
antara
diri
mereka
dan
objek-
objek
kesenangan.
Stereotip
yang paling
umum
misalnya
adalah
kelompok-
kelompok
gadis
dan perempuan
histeris
yang
meneriaki
para
selebritis
idola
mereka,
kelompok
penggemar
yang saling
bersaing
mengadopsi
gaya idolanya
|