44
2.1.11 Gaya Hidup
Gaya hidup
dapat
dipahami
sebagai
adaptasi
aktif
individu
terhadap
kondisi
sosial
dalam rangka
memenuhi
kebutuhan
untuk
menyatu
dan
bersosialisasi
dengan
orang
lain. Kepribadian
dianggap
sebagai
penentu
gaya
hidup,
dan
oleh
karena
kepribadian
setiap
manusia
unik,
gaya
hidup
pun
unik.
Gaya
hidup
dipahami
sebagai
tata cara
hidup
yang
mencerminkan
sikap-sikap
dan nilai dari seseorang. Namun, ketika satu gaya hidup menyebar kepada
banyak orang dan menjadi
mode
yang diikuti,
pemahaman
terhadap
gaya hidup
sebagai
suatu
keunikan
tidak
memadai
lagi
digunakan.
Gaya
hidup
bukan
lagi
semata-mata
tata
cara
atau
kebiasaan
pribadi
dan
unik
dari individu,
tetapi
menjadi suatu
identitas yang
diadopsi oleh
sekelompok
orang.
Sebuah gaya
hidup
bisa
menjadi
populer
dan
diikuti
oleh
banyak
orang.
Mereka
tak
segan-
segan
mengikutinya
jika dianggap
baik
oleh
banyak
orang
(Hujatnikajennong,2006:37).
Dalam
pola
kehidupan
sosial,
masalah
gaya
hidup
tak
bisa
dilepaskan
dari terminologi
budaya.
Seperti
yang diungkapkan
Kephart,
budaya
biasa
didefinisikan
sebagai
Keseluruhan
gaya hidup suatu masyarakat
kebiasaan/adat
istiadat,
sikap
dan nilai-nilai
mereka,
serta
pemahaman
yang
sama yang
menyatukan
mereka
sebagai
suatu
masyarakat.
Namun
definisi
ini
menurut
Chaney
merupakan
penyalahgunaan
gagasan
tentang
gaya hidup.
Sementara
gaya
hidup
tergantung
pada
bentuk-bentuk
kultural,
masing-masing
merupakan gaya, tata
krama, cara menggunakan barang-barang, tempat dan
waktu
tertentu
yang
merupakan
karakteristik
suatu
kelompok,
tetapi bukanlah
keseluruhan
pengalaman
sosial mereka. (Putra,2006:48)
|