26
berkurangnya
satu
orang
yang
harus
direkrut,
diseleksi,
dan
dilatih.
Selain
itu, kinerja
organisasional
dan
individual
ditingkatkan
dengan
kontinuitas
karyawan
yang
mengetahui
pekerjaan,
rekan
kerja,
layanan,
dan produk
orgnisasional
mereka,
serta
pelanggan
perusahaan
tersebut.
Juga karena,
kontinuitas
karyawan
memberikan
kesan
bahwa karyawan
tersebut
diperlakukan
dengan
lebih
baik
dan
menarik
sehingga
betah
di dalam
perusahaan.
Menurut
Jennifer
A Carsen
(2005,
p.2)
secara
luas
retensi
karyawan
adalah
seberapa
banyak
karyawan
sebuah
perusahaan
tetap berada
di
perusahaan
tersebut
dalam
suatu
jangka
waktu
tertentu.
Jika ingin
memaksimalkan
retensi,
seharusnya
perusahaan
harus memaksimalkan
jumlah
karyawan
yang
tetap
dalam
perusahaan
karena
memang
karyawan
tersebut ingin tetap dalam perusahaan, bukan karena paksaan dari
perusahaan.
Retensi
juga melibatkan
mengeliminasi
karyawan
yang
berkinerja
rendah untuk meningkatkan
ruang lapang dan sumber daya
lebih bagi karyawan yang berkinerja baik. Dalam kata lain, kebijakan
retensi
seharusnya
berfokus
pada menghilangkan
yang
tidak
baik bagi
perusahaan dan mempertahankan
karyawan yang terbaik.
Retensi
karyawan
menurut
Robert
L. Mathis
dan John
H.Jackson
(2006,
p.126)
merupakan
kemampuan
yang dimiliki
perusahaan
untuk
mempertahankan
karyawan
potensial
yang
dimiliki
perusahaan
untuk
tetap
loyal terhadap
perusahaan.
Tujuannya
adalah
untuk
mempertahankan
karyawan
yang
dianggap
berkualitas dari
perusahaan atas
kehendak
dari
|