5.
Anak laki-laki cenderung mendapatkan perlakuan bully
secara langsung
daripada korban perempuan.
6.
Anak perempuan yang menjadi korban umumnya dipandang sebagai anak
yang kurang atraktif.
7.
Korban bully, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hubungan yang
kurang erat dengan teman-teman sekelasnya.
Ada 3 tipe korban bully (Stephenson & Smith, dalam Sulivan 2000 ; Olweus, dalam
Sullivan 2000), yaitu :
1.
Korban bully yang pasif
Ciri-cirinya adalah merasa cemas, rendahnya self-esteem
dan kepercayaan
diri, lemah secara fisik, dan tidak populer di antara teman-temannya. Korban
yang pasif ini biasanya tidak berbuat apa-apa untuk membela dirinya.
2.
Korban yang provokatif
Ciri-cirinya adalah secara fisik lebih kuat dibandingkan dengan korban bully
yang pasif, selain itu mereka juga lebih aktif dibandingkan dengan korban
bully
yang pasif, sulit untuk berkonsentrasi, menyebabkan ketegangan,
kekesalan dan memprovokasi teman-temannya untuk membelanya.
3.
Korban sekaligus pelaku bully
Ciri-cirinya adalah mereka memprovokasi dan menghasut perilaku agresivitas
pada orang lain.
Dilihat dari keluarganya, korban bully
biasanya berasal dari keluarga yang
mempunyai tingkat stres, misalnya berasal dari keluarga imigran, keluarga besar, atau
|