25
industri manufaktur untuk meningkatkan kualitas produksi dan produktivitas.
Ini adalah metode yang mengevaluasi kemungkinan kegagalan dalam proses,
desain, sistem atau layanan.
Menurut Stamis (1995) FMEA merupakan sebuah metodologi yang
digunakan untuk mengevaluasi kegagalan yang dapat terjadi dalam sebuah
sistem, desain, proses, atau pelayanan (service). Identifikasi kegagalan
potensial dilakukan dengan cara pemberian nilai atau skor pada masing
masing mode
kegagalan berdasarkan atas tingkat kejadian (occurrence),
tingkat keparahan (severity), dan tingkat deteksi (detection).
Menurut The International Marine Contractor Association (IMCA)
(2002, p9) FMEA is design tool that has been around for many years and is
recognised as an essential function in design from concept through to the
development of every conceivable type of equipment. FMEA adalah alat
desain yang telah ada selama bertahun-tahun dan diakui sebagai fungsi
penting dalam desain, dari konsep hingga pengembangan di setiap jenis
peralatan.
FMEA dilakukan untuk menganalisa potensi kesalahan / kegagalan
dalam sistem, dan potensi yang teridentifikasi akan diklasifikasikan menurut
besarnya potensi kegagalan dan efeknya terhadap proses. Secara umum,
FMEA (Failure Mode
and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah
teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu :
1.
Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses
selama siklus hidupnya,
2.
Efek dari kegagalan tersebut,
|