![]() 28
2.3.5.1
Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan
Raja Ternate yang pertama adalah Sultan Marhum (1465-1495 M). Raja berikutnya
adalah putranya, Zainal
Abidin. Pada masa pemerintahannya, Zainal Abidin giat
menyebarkan agama Islam ke pulau-pulau di sekitarnya, bahkan sampai ke Filiphina
Selatan. Zainal Abidin memerintah hingga tahun 1500 M. Setelah mangkat,
pemerintahan di Ternate berturut-turut dipegang olehSultan Sirullah, Sultan Hairun,
dan Sultan Baabullah. Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah, Kerajaan Ternate
mengalami puncak kejayaannya. Wilayah kerajaan Ternate meliputi Mindanao,
seluruh kepulauan di Maluku, Papua, dan Timor. Bersamaan dengan itu, agama
Islam juga tersebar sangat luas.
Di kepulauan maluku terdapat kerajaan kecil, diantaranya kerajaan ternate sebagai
pemimpin Uli Lima yaitu persekutuan lima bersaudara. Uli Siwa yang berarti
persekutuan sembilan bersaudara. Ketika bangsa portugis masuk, portugis langsung
memihak dan membantu ternate, hal ini dikarenakan portugis mengira ternate lebih
kuat. Begitu pula bangsa spanyol memihak tidore akhirnya terjadilah peperangan
antara dua bangsa kulit, untuk menyelesaikan, Paus turun tangan dan menciptakan
perjanjian saragosa. Dalam perjanjian tersebut bangsa spanyol harus meninggalkan
maluku dan pindah ke Filipina, sedangkan Portugis tetap berada di Maluku.
Sultan Hairun
Untuk dapat memperkuat kedudukannya, portugis mendirikan sebuah benteng yang
di beri nama Benteng Santo Paulo. Namun tindakan portugis semakin lama di benci
oleh rakyat dan para penjabat kerajaan ternate. Oleh karena itu sultan hairun secara
terang-terangan menentang politik monopoli dari bangsa portugis.
Sultan Baabullah
Sultan Baabullah (Putra Sultan Hairun) bangkit menentang Portugis. Tahun 1575 M
Portugis dapat dikalahkan dan meninggalkan benteng.
|