Home Start Back Next End
  
7
4)
Tahun 1920 sampai tahun 1940-an
Pada tahun ini muncul gerakan pembaruan dalam arsitektur, baik
nasional maupun internasional di Belanda yang kemudian
mempengaruhi arsitektur kolonial di Indonesia. Hanya saja arsitektur
baru tersebut kadang-kadang diikuti secara langsung, tetapi kadang-
kadang juga muncul gaya yang disebut sebagai
ekletisisme (gaya
campuran). Pada masa tersebut muncul arsitek Belanda yang
memandang perlu untuk memberi ciri khas pada arsitektur Hindia
Belanda. Mereka ini menggunakan kebudayaan arsitektur tradisional
Indonesia sebagai sumber pengembangannya.
b.    Gaya bangunan
Gaya berasal dari bahasa Latin stilus yang artinya alat bantu tulis,
yang maksudnya tulisan tangan menunjukan dan mengekspresikan karakter
individu. Dengan melihat tulisan tangan
seseorang, dapat diketahui siapa
penulisnya. Gaya bisa dipelajari karena sifatnya yang publik dan sosial
(Wardani, 2009).
Gaya desain ini timbul dari keinginan dan usaha orang Eropa untuk
menciptakan negara jajahan seperti negara asal mereka. Pada kenyataannya,
desain tidak sesuai dengan bentuk aslinya karena iklim berbeda, material
kurang tersedia, teknik di negara jajahan, dan kekurangan lainnya. Akhirnya,
diperoleh bentuk modifikasi yang menyerupai desain di negara mereka,
kemudian gaya ini disebut gaya kolonial (wardani, 2009)
Gaya atau langgam adalah suatu hal yang tampak dan mudah dikenali
dalam desain arsitektur, seperti bentuk (wujud), tampak, elemen-elemen dan
ornamen yang biasa menyertainya.
1)
Bentuk
Arti kata bentuk secara umum, menunjukkan suatu kenyataan jumlah,
tetapi tetap merupakan suatu konsep yang berhubungan. Juga disebutkan
sebagai dasar pengertian kita mengenai realita dan seni.dalam arsitektur, arti
kata bentuk mempunyai pengertian berbeda-beda, sesuai dengan pandangan
dan pemikiran pengamatnya, (Suwondo, 1982).
Bentuk adalah wujud dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari
suatu proses pemikiran. Proses didasarkan atas pertimbangan fungsi dan
usaha pernyataan diri (ekspresi). Menurut Mies van der Rohe dalam Sutedjo
(1982) bentuk
adalah wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang
pengertiannya sama. Benjemin Handler
mengatakan, bentuk adalah wujud
keseluruahan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang
hasilnya merupakan susunan suatu bentuk.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter