10
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan jendela pada
wajah bangunan, antara lain adalah sebagai berikut, proporsi geometris
wajah bangunan:
·
Penataan komposisi, yaitu dengan pembuatan zona wajah
bangunan yang terencana.
·
Memperhatikan keharmonisan proporsi geometri, jendela
memberikan distribusi pada wajah bangunan, oleh karena
itu, salah satu efek atau elemen tertentu tidak dapat
dihilangkan atau bahkan dihilangkan.
·
Jendela dapat bergabung dalam kelompok-kelompok kecil
atau membagi wajah bangunan dengan elemen-elemen
yang hampir terpisah dan membentuk simbol atau makna
tertentu.
d)
Dinding
Keberadaan jendela memang menjadi salah satu unsur penting
dalam pembentukan wajah bangunan bangunan, akan tetapi dinding juga
memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya dengan jendela, dalam
pembentukan wajah bangunan. Penataan dinding juga dapat diperlakukan
sebagai bagian dari seni pahat sebuah bangunan, bagian khusus
dari
bangunan dapat ditonjolkan dengan pengolahan dinding yang unik, yang
bisa didapatkan dari pemilihan bahan, ataupun cara finishing dari dinding
itu sendiri, seperti warna cat, tekstur, dan juga tekniknya. Permainan
kedalaman dinding juga dapat digunakan sebagai alat untuk menonjolkan
wajah bangunan.
2.1.2.3 Aspek non fisik Arsitektur
Tempat dalam arsitektur merupakan wadah yang berfungsi sebagai
pendukung aktifitas penghuninya. Dalam wujud dan bentuk arsitektur tercipta
dimensi, ruang dengan skala dan proporsi yang harmonis akibat dari
kekuatan non
fisik yang dihasilkan dari hubungan antara manusia dengan manusia, manusia
dengan alam semesta, dan manusia dengan sang pencipta-Nya. Oleh karena wujud
arsitektur dalam masyarakat tertentu merupakan cerminan yang dipengaruhi oleh
aspek sosial budaya masyarakatnya, Rapoport dalam Asniawati (2000).
Wujud dalam arsitektur bila dihayati terlihat memiliki bentuk berbeda-beda
sesuai dengan kekuatan non fisik yang tumbuh dalam masyarakat tersebut, yang
menciptakan sistem sosial budaya, pemerintahan, tingkat pendidikan serta teknologi
terapannya yang semuanya membawa perubahan pada wujud fisik arsitektur. Salah
satu faktor yang sangat berpengaruh adalah sistem sosial budaya, Asniawati (2000).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek non fisik tersebut menciptakan
berbagai bentuk, wujud dan fungsi arsitektur akibat nilai sosial, budaya, religi dan
pemerintahan yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
|