18
usaha yang mereka pilih adalah yang terbaik dan berbeda dari produk
dan jasa badan usaha lain.
2.1.4.2 Jenis Loyalitas
Menurut Griffin (2003:22) terdapat empat jenis loyalitas yang muncul bila
keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi-silang dengan pola pembelian ulang,
yang rendah dan tinggi.
Adapun jenis-jenis loyalitas konsumen yaitu :
1. Tanpa Loyalitas
Untuk berbagai alasan tertentu, ada beberapa konsumen yang tidak
mengembangkan loyalitas atau kesetian kepada suatu produk maupun jasa
tertentu. Tingkat keterikatan yang rendah dengan tingkat pembelian ulang yang
rendah menunjukkan absennya suatu kesetiaan. Pada dasarnya, suatu usaha harus
menghindari kelompok no loyality iniuntuk dijadikan target pasar, karena
mereka tidak akan menjadi konsumen yang setia.
2. Loyalitas yang lemah (Inertia Loyality)
Inertia loyality merupakan sebuah jenis loyalitas konsumen yang dimana adanya
keterikatan yang rendah dengan pembelian ulang yang tinggi. Konsumen yang
memiliki sikap ini biasanya membeli berdasarkan kebiasaan. Dasar yang
digunakan untuk pembelian produk atau jasa disebabkan oleh faktor kemudahan
situsional. Kesetiaan semacam ini biasanya banyak terjadi terhadap produk atau
Jasa yang sering dipakai. Contoh dari kesetiaan ini terlihat
dari kegiatan
pembelian bensin yang dilakukan konsumen di dekat daerah rumahnya dan
sebagainya. Pembeli dengan loyalitas yang lemah rentan beralih ke produk
pesaing yang dapat menunjukkan manfaat yang jelas. Meskipun demikian,
perusahaan masih memiliki kemungkinan untuk mengubah jenis loyalitas ini ke
dalam bentuk loyalitas yang lebih tinggi melalui pendekatan yang aktif ke
|