12
tersebut. Dari persepektif ini, diasumsikan bahwa kecenderungan infant untuk
terpengaruh secara emosional, secara langsung maupun tidak langsung
merupakan bagian dari keterampilan regulasi emosi dan strategi yang
dikembangkan anak.
Faktor intrinsik lainnya termasuk proses fisiologis dan fungsinya yang
berperan dalam perilaku regulasi awal. Mengasumsikan bahwa, teori regulasi
emosi yang berfokus pada komponen biologis dari regulasi emosi, jika
kematangan dari dukungan sistem biologis menjadi sarana peningkatan fungsi
regulasi emosi dan regulasi perilaku yang semakin baik (Fox, 1994; Fox &
Carld, 1999; Porges, dalam Gross, 2007).
b.
Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik pembentuk regulasi emosi meliputi peran dari pengasuh
dalam memberikan dukungan dan respon yang fleksibel. Interaksi dengan
orang tua mengajarkan anak dalam penggunaan strategi tertentu yang berguna
untuk mengurangi gangguan emosional. (Sroufe, dalam Gross, 2007).
Penyimpangan dari pengasuh yang suportif berkontribusi dalam regulasi
emosi yang menjadi dasar perkembangan keterampilan dan kemampuan yang
diperlukan di masa depan. (Cassidy, dalam Gross 2007)
2.1.4.
Proses dari regulasi emosi
melalui lima tahap, (1) Situation selection,
adalah ketika seorang individu merubah aksinya dengan tujuan mendapatkan
situasi yang diinginkan
(2)
Situation modification, termasuk didalamnya proses
verbal seperti penyelesaian masalah dan konfirmasi akan legitimasi dari respon
|