25
mengidentifikasi pesaing-pesaing utama perusahaan dan kekuatan serta
kelemahannya dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan yang
dianalisis. Bobot dan jumlah skor tertimbang pada CPM
dan matriks EFE
mempunyai makna yang sama. Namun, faktor penentu keberhasilan ( critical
success factor) pada
CPM meliputi faktor-faktor internal dan eksternal; sehingga
rating mengacu pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4 = kekuatan utama, 3 =
kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 = kelemahan utama. Faktor penentu
keberhasilan pada CPM tidak dikelompokkan menjadi peluang dan ancaman seperti
pada matriks
EFE.
Pada CPM, rating dan jumlah skor tertimbanguntuk perusahaan
saingan dapat dibandingkan dengan perusahaan yang sedang dianalisis. Analisis
komparatif ini menyediakan informasi strategis internal yang penting.
Jadi, CPM
merupakan suatu alat yang digunakan perusahaan untuk menilai
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing-pesaing
utamanya dan menentukan posisi bersaing dari perusahaan dan pesaing-pesaingnya
tersebut.
2.7.2 Analisis Tahap Pencocokan
Menurut David (2011, p209), tahap pencocokan pada kerangka formulasi
strategi terdiri dari (lima) 5 teknik yang dapat digunakan dalam urutan mana saja,
yaitu matriks SWOT, matriks SPACE, matriks BCG, matriks IE, dan matriks Grand
Strategy.
2.7.2.1 Matriks SWOT (Strengths- Weakness- Opportunities- Threats)
Menurut David (2011, pp210-pp212), matriks SWOT merupakan alat
|