10
2.1.2
Sejarah Perkembangan Perpustakaan di Indonesia
Berdasarkan buku Ilmu Perpustakaan dan Informasi (2007), Perpustakaan pertama
di Indonesia yang tercatat adalah sebuah perpustakaan gereja di Batavia yang
sesungguhnya telah dirintis sejak tahun 1624. Namun akibat berbagai kendala maka
baru diresmikan pada 27 April 1643 bersamaan dengan pengangkatan pendeta Dominus
Abraham Fierenius sebagai kepalanya. Pada masa itu layanan peminjaman buku yang
diselenggarakan perpustakaan gereja Batavia tersebut tidak hanya dibuka untuk perawat
rumah sakit Batavia, namun juga untuk pemakai yang berada di semarang dan Juana.
Setelah itu tidak terdapat catatan tentang keberadaan perpustakaan di Indonesia untuk
waktu yang cukup lama.
Perpustakaan di Indonesia yang tercatat keberadaannya setelah itu adalah
perpustakaan milik "Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen".
Perpustakaan ini didirikan pada 24 April 1778, semasa Vereenigde Oost-Indische
Compagnie
(VOC). Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
berdiri
atas prakarsa Mr J.C.M. Rademaker, ketua Raad van Indie. Organisasi tersebut
mengandalkan sumbangan dermawan serta bantuan keuangan dari Raad van Indie.
Ketika VOC bubar tahun 1799, Bataviaasch Genootschap van Kunsten en
Wetenschappen
tetap beroperasi dengan mengandalkan sumbangan dermawan dan
gubernur. Perpustakaan Bataviaasch Genootschap van Kunsten
en Wetenschappen
mengeluarkan katalog buku yang pertama di Indonesia dengan judul "Bibliotecae
Artiumcientiarumquae Batavia Floret Catalogue Systematicus", hasil suntingan
P.Bleeker. Edisi kedua terbit tahun 1848 dengan judul dalam bahasa Belanda.
Karena dianggap berhasil dalam memajukan ilmu pengetahuan khususnya bahasa,
ilmu bumi dan antropologi di Hindia Belanda
dan juga mampu menerbitkan
Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen,
Tijdschrift voor Indische Taal, serta Land
en Volkenkunde
secara teratur, maka pada
tahun 1924 nama perhimpunan tersebut mendapat tambahan Koninklijk, sehingga
menjadi "Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen".
Perpustakaan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen
merupakan perpustakaan khusus karena koleksinya bersifat khusus serta pemakainya
terbatas pada peneliti.
Salah satu perpustakaan pertanian yang paling tua serta masih sintas sampai saat
|