Start Back Next End
  
33
1.
Perilaku pembelian yang rumit 
Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam
pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan jelas diantara
merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli
produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan dapat
mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, jam tangan, pakaian, dan lain-lain.
Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan harus
berusaha untuk mengetahuinya. Sehingga pemasar harus menyusun strategi untuk
memberikan informasi kepada konsumen, tentang atribut produk,
kepentingannya, tentang merek perusahaan, dan atribut penting lainnya.
2.
Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan
Perilaku membeli semacam ini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan
konsumen  menyadari  hanya  terdapat sedikit perbedaan diantara berbagai
merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya
mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan membeli secara relatif cepat karena
perbedaan  merek tidak terlihat, seperti  karpet, keramik, dan lain-lain.
3.
Perilaku pembelian karena kebiasaan
Konsumen  membeli  suatu  produk  berdasarkan  kebiasaan , bukan  
berdasarkan kesetiaan terhadap suatu merek. Konsumen memilih produk secara
berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal
produk tersebut. Setelah  membeli, mereka tidak  mengevaluasi  kembali
mengapa  mereka  membeli  produk  tersebut  karena mereka tidak terlibat
dengan produk.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter